Kesadaran x Kemampuan
Dalam hidup ini kita bisa beraktivitas, berkata-kata, bergerak dalam "mode otomatis"
Itu bisa bagus (jika kebiasaan positif)
Atau bisa juga bagus (jika kebiasaan-kebiasaan negatif)
.
Nah, cobalah sebelum melakukan sesuatu, selalu mulai dengan kesadaran diri yang tertinggi dulu.
Tanya dengan diri sendiri apa yang sedang aku kerjakan, kenapa saya melakukan hal ini, apakah ini penting, apa dampaknya kepada diri saya dan orang lain?
.
Tentu proses ini tidak mudah untuk banyak orang.
Perlu keterbukaan diri yang cukup tinggi untuk bersedia "sadar" atas dirinya sendiri.
.
2 hal yang perlu dikenali adalah tentang kesadaran dan kemampuan.
Bagaimana tuh?
.
Untuk membayangkan agar di cerna, yuk ibaratkan dengan mengendarai sepeda...
#1 Tidak sadar bahwa tidak mampu
Tidak tahu bahwa dia tidak bisa naik sepeda. Hanya berdasar opini tentang cara bersepeda, dan pendapat orang tentang bersepeda. Disuruh naik sepeda beneran pun alasan dan berkilah...
#2 Sadar bahwa tidak mampu
Naik sepeda beneran dan jatuh!
Akhirnya sadar, bahwa naik sepeda itu tidak seperti yang ada di buku, TV, atau youtube. Perlu latihan keseimbangan, mengayuh, mengerem, belok, rutin latihan dan sebagainya...
#3 Sadar mampu
Sudah mampu mengendarai dengan baik. mengetahui potensi potensi bahaya ketika mengendarai di jalan raya. Luwes, sudah bisa mengatur nafas ketika di tanjakan, bahkan sudah bisa ikut balap sepeda!
#4 Tidak sadar telah mampu
Bersepeda sudah menjadi aktivitas sehari-hari, bahkan kadang bisa nyambi sambil telepon, ngelamun, nyemil atau bahkan kadang tertidur 1-2 detik...
untuk melatih kesadaran dan refleksi atas kemampuan kita,
cek materi ini : Jurnal 2022
Gabung dalam percakapan