"The Power of Passive Income" by Nightingale-Conant
Beberapa hari yang lalu, saya sempat melihat status teman :
Financial Freedom tertinggi adalah ketika bisa bersyukur, sehat, dan bisa beribadah dengan maksimal.
Saya bukan tidak setuju dengan statement tersebut...
Tapi kok ada yang janggal, tapi saya tidak bisa menjelaskannya.
Apakah karena merancukan logika, atau mencampur adukkan kategori.
Mungkin kapan-kapan bisa dibahas lain waktu.
.
Dalam hal ini, Financial Freedom adalah situasi. bukan makna.
Istilah Financial Freedom artinya kondisi dimana kebutuhan harian / pokok kita (katakan sandang, pangan, papan) bisa dipenuhi oleh passive income yang kita miliki.
Walau memang situasinya tidak akan selalu ideal.
Maksudnya ada masa passive income kita bisa mencukupi, tapi akan ada masa dimana passive income tidak bisa memenuhi.
Contoh, kebutuhan hidup bulanan 5 jt. Kita punya asset kontrakan 5 pintu, masing-masing tersewa 1 jt perbulan. Apakah ada jaminan akan selalu tersewa? Bisa ya, bisa juga tidak.
Nah, yuk kita explore buku "The Power of Passive Income" by Nightingale-Conant. Apa pesannya di buku tersebut ?
1. Perubahan Pola Pikir : Tahap awal adalah tentang mindset dan pengetahuan. Apa sih passive income itu, kenapa perlu membangun passive income. Kenali konsep menukarkan waktu dengan uang, dan mulai mengenal bagaimana menciptakan sumber pendapatan yang bekerja untuk Anda.
2. Mengenal Berbagai Jenis Passive Income : Ada aktif income seperti kita bekerja di perusahaan, kita menjalankan bisnis sendiri, dan ada yang sifatnya passive seperti mendapatkan hasil sewa property, deviden perusahaan, royalti dari buku yang ditulis.
cek 32 jenis passive income di : https://www.annasahmad.com/2023/01/financial-freedom-dan-passive-income.html
3. Diversifikasi : setiap kelas asset atau jenis passive income memiliki karakter yang berbeda beda. Kita perlu membuat alokasi atas sumber passive income terutama untuk meminimalkan risiko dan memastikan masa depan keuangan yang stabil. Ada masa dimana property boom, ada masa bisnis itu akan memberi deviden, dan sebagainya
4. Buatlah Planning. Memulai punya passive income itu memerlukan effort yang besar. Sama seperti kita mendorong mobil yang masih berhenti. Pasti lebih berat dan perlu usaha awal yang signifikan terutama kebutuhan modal.
5. Kenali Leverage. Cari daya ungkit dari waktu, uang, dan sumber daya orang lain dapat mempercepat pertumbuhan. Belajar, networking, dan praktek.
6. Terus belajar, karena perkembangan tren pasar dan strategi investasi penting untuk menyesuaikan dan mengoptimalkan pendapatan dari waktu ke waktu. Misal di era sekarang kita mengenal dunia bisnis online, affiliate, bitcoin, NFT, AI, dan sebagainya.
7. Magic of Properti. Jenis passive income yang sangat populer dan terbukti dalam jangka waktu lama adalah property. Bisa berupa rumah, kosan, ruko, kios, sampai mall yang bisa menjadi alat hebat untuk menjadi passive income. Kelebihannya adalah adanya aliran cashflow dan adanya kenaikan nilai setiap tahunnya.
Tapi ingat kuncinya adalah lokasi, lokasi, lokasi. Kita bisa juga terjebak dengan marketing property yang banyak memberi janji surga, tapi kenyataan tidak sesuai dengan harapan.
8. Mengenal Dividen : dengan memiliki kepemilikan saham di perusahaan yang bisnisnya bagus dan terpercaya, kita dapat memiliki potensi mendapatkan pembagian keuntungan dari bisnis tersebut.
9. Pentingnya Membuat Sistem. Bagi pemula, bisa mencoba menggunakan sistem menabung rutin secara otomatis untuk membeli portofolio yang memberikan bagi hasil (misal reksadana, saham, surat hutang, deposito, dan sebagainya). Ini dikenal dengan konsep DCA. detailnya silahkan googling aja.
Kita sering kali terlalu banyak pertimbangan yang menghambat eksekusi, sehingga kurangi keterlibatan aktif dalam membangun passive income. Fokus saja pada pekerjaan aktif income yang sudah dimiliki.
10. Bangun Visi Jangka Panjang. Perjalanan ini tidak 1-2 bulan. Tidak 1-2 tahun. Bisa jadi memerlukan 5-10 tahun. Perlu kesabaran dan disiplin untuk bisa terus konsisten dari waktu ke waktu untuk mulai merasakan hasilnya.
Sudah sampai mana membangun sumber passive income-nya?
Gabung dalam percakapan