Bertumbuh dan bertahan dengan : "Inovasi Bisnis Model"
Selama ini mungkin dalam bisnis, seminar, workshop, kita banyak mendengar tentang konsep scale up.
Tetapi apa makna scale up sendiri?
Bagaimana dengan bisnis yang baru mulai?
Bagaimana dengan bisnis yang sudah berjalan 1 tahun?
Bagaimana dengan bisnis yang sudah pernah menghasilkan omzet jutaan, tapi situasinya sedang berubah?
Tentu dalam hal ini kita merasakan VUCA yang sesungguhnya.
Apa lagi VUCA itu?
Volatilitas (Volatility) : kecepatan perubahan yang tak terduga dalam bisnis. Pasarnya berubah, dulu di mall, sekarang pindah ke online. Dulu teknologi marketplace, kini pindah ke live shopping. Bahkan sampai perubahan kebijakan misal dai kantoran, WFH lalu WFO, dan sebagainya.
Ketidakpastian (Uncertainty) : kini kita menghadapi ketidakjelasan tentang masa depan. Misalkan apakah dampak inflasi, apakah mungkin terjadi resesi. Termasuk juga perubahan dari trend produk, kompetitor hingga siapa yang akan jadi presiden tahun depan.
Kompleksitas (Complexity) : dunia makin terhubung. Kini pembeli dan penjual sudah bisa datang dari mana saja, produk luar bisa masuk, pedagang dari desa bisa langsung jual ke kota. Situasi atau budaya di negara lain akan cepat mempengaruhi di daerah lain dengan sosial media. Coba lihat bagaimana kok produk kosmetik korea tiba-tiba hits, tentu makin banyak faktor dan sulit dipahami atau dianalisis dengan cepat.
Ambiguitas (Ambiguity) : Akan terjadi kebingungan saat memahami informasi atau situasi. Informasi yang ambigu atau bertentangan dapat membuat pengambilan keputusan menjadi lebih sulit.
Dalam hal ini, dalam bisnis dan kehidupan kita harus bisa selalu bersikap tenang. Melihat pilihan, dan mengambil keputusan. Yang saya rasakan dalam beberapa waktu terakhir ini :
1. Perubahan pasar semakin cepat dan dinamis. Yang sedang viral sesaat bisa tiba-tiba hilang.
2. Persaingan yang cepat, karena proses tiru meniru berjalan sangat cepat. Bisnis harus memiliki USP yang sangat kuat dan memiliki kekuatan Unfair Advantage
3. Rencana strategy dan operasional perlu disusun dengan matang sehingga memiliki daya saing dan diterima dengan baik oleh customer. Disini perlu memetakan kekuatan diri sendiri, dan mencari mitra kolaborasi yang tepat.
4. Sadar inovasi bisnis model. Ini yang akan dibahas disini.
Kesadaran Inovasi
Dalam menjalankan bisnis, kita terlebih dahulu perlu menyadari kenapa perlu inovasi?
Jika bisnis sedang baik,
Penjualan sedang naik,
Marketingnya sudah viral,
Produknya ditunggu pelanggan,
Kemungkinan besar akan merasa tidak perlu inovasi.
Gini aja udah laku kok....
Tetapi ketika kesadaran sudah mulai datang entah dari mana itu datangnya....
Dari kompetitor
Dari produk pengganti
Dari trend yang berubah
Dari pasar yang berubah....
Maka bisnis perlu sadar dan tidak terjebak pada kesuksesan masa lalunya.
ini adalah pondasi yang paling mendasar dulu.
Quiz #1 Temukan why
Temukan strong why
Inovasi mulai dari mana?
Ketika dengar istilah inovasi, apa yang ada di benak kita?
Coba tuliskan, misalnya :
- produk baru, launching produk yang berbeda dengan produk yang ada di pasaran
- fitur baru, membuat produk dengan less sugar, atau rasa yang berbeda
- produk tambahan, menyiapkan accessories dan produk yang bisa di bundling
- ....
Quiz #2 Apa inovasi yang ada di benak Anda?
Inovasi apa yang bisa dilakukan?
Ide-ide itu semua bagus, tetapi hari ini kita coba gali peluang inovasi yang lebih luas lagi. Jika Anda ada dalam bisnis yang sudah besar, katakan jumlah orangnya sudah diatas 100 orang, proses inovasi akan sangat menantang.
Tapi disana akan ada banyak peluang dan kesempatan.
Kita bisa menggunakan teknik inovasi yang sederhana dan praktis yang dapat dimanfaatkan di semua bisnis dan area kerja. Tidak sekedar dalam sisi produk saja.
Kita coba menggali 10 elemen inovasi dalam 3 area fokus penting :
Configuration - internal organisasi
Offering - produk / jasa yang ditawarkan
Experience - pelayanan pelanggan
masing-masing area bisa dilihat di tabel ini :
Udah mulai kebayang?
Mau lanjut?
Gabung dalam percakapan