Bagaimana Cara Sukses Bisnis Online Jaman Dulu?
Bisnis online itu berubah cepet banget.
Kita coba nostalgia dulu bagaimana sih bisnis online jadul?
Apakah cara ini masih works?
Maybe....
Maybe not.
.
.
Saya bisnis online mulai jaman blogspot.
Modal 0 bisa page one di google dan orang bisa order pakai SMS / telpon. Deal, barang dikirim, bisa bayar waktu barang diterima.
Mungkin istilahnya sekarang COD.
It's soooo good.....
Simpel dan sangat murah.
Yang penting mau coba-coba aja.
Ada uang sedikit, mulailah beli .com, belajar setting hosting.
Belajar wordpress, mulai bikin form order biar calon pembeli lebih mudah.
Berikutnya pesanan bisa juga pakai BB.
Tidak perlu bayar lagi SMS.
.
Selain itu bisa juga broadcast BBM ataupun SMS untuk CRM buat prospek ataupun pelanggan.
Modal utama adalah kepercayaan dan testimoni.
Produk knowledge terus dikembangkan dengan inovasi untuk bisa meningkatkan penjualan dikala kompetisi masih rendah. Produk yang ada masih sedikit, sellernya juga masih sedikit.
Orang masih prioritas untuk transaksi secara offline di toko atau mall saja.
.
Perubahan itu nyata.
Sekitar pertengahan 2015an, bisnis online makin menjamur, google juga merasakan terlalu banyak spam, sehingga sering sekali terjadi update. Algoritma google sudah sangat sulit. Dimasa itu semua berkompetisi memperebutkan rangking 1 dan berani mulai mengeluarkan modal besar untuk bersaing untuk mendapatkan visitor.
Google search yang dulu murah, gratis, modal posting konten, sudah berubah menjadi persaingan yang berbiaya mahal. Hingga akhirnya orang juga mulai melihat google ads sebagai cara yang lebih murah dibanding menggunakan organic search yang lama.
.
Hingga akhirnya muncul E-commerce (2017) diusung berbagai startup Tokopedia, Lazada, Shopee, dan mungkin puluhan atau ratusan lagi muncul bersama-sama bersaing di SEO dan google ads.
.
Ecommerce memberikan banyak solusi pembayaran yang aman dan tracking pengiriman sehingga orang ada pilihan untuk transaksi disana dibanding transaksi langsung dengan seller.
Isu penipuan jualan online (barang tidak dikirim, barang tidak sesuai) juga menjadi isu trust bagi pembeli baru yang akhirnya memilih transaksi di ecommerce.
Disisi seller sebenarnya juga ada manfaat, karena mereka juga terhindar dari pembeli nakal.
.
Selama pandemi dimana online makin berkembang dan meningkatkan volume transaksi online. Orang banyak juga belajar bagaimana berbisnis online. Tidak heran semua ecommerce besar akhirnya menjadi sacara instant untuk bisa berbisnis.
Dulunya profit online masih gurih.
Ketika makin banyak variasi produk, makin banyak seller, terus menggerus profit.
Gak ada lagi profit min 50 ribu atau jualan min 2x lipat modal.
Mungkin sih ada, tapi paling jalan cuma 2-3 bulan aja.
.
Bagaimana bisnis online sekarang?
- Lagi rame live shopping di tiktok maupun shopee.
- Jualan pakai influencer, jualan pakai model affiliate atau dropship.
- Langganan jasa konten (keuangan, produktivitas) dengan biaya murah : 10-25rb / bulan
Masih ada peluangnya, tapi yang cukup berat adalah mengelola margin yang makin tipis.
.
Kita perlu kembali dulu ke basic : simplicity.
Mengetahui produk market fit : Harga, layanan, benefit.
Membangun hubungan baik dengan pelanggan dan jaringan (reseller, affiliate, distributor) yang kuat adalah kunci keberhasilan dalam jualan online masa kini.
.
Coba kita gali peluang apa yang bisa kita buat :
1. Live Streaming E-Commerce (tiktok / shopee)
Produk yang cocok : Fashion, kosmetik, gadget, produk kerajinan tangan.
2. Subscription Box Services
Paket bulanan / mingguan misalnya, produk kecantikan, makanan sehat, atau barang-barang hobi seperti alat tulis kreatif atau peralatan dapur.
3. Sustainable and Eco-friendly Products
Produk ramah lingkungan misal : Tas belanja daur ulang, produk perawatan kulit organik, peralatan rumah tangga ramah lingkungan.
4. Personalized Products
Menawarkan produk custom : kaos, baju seragam, cetakan khusus, perhiasan dengan nama, alat tulis dengan inisial, dan sejenisnya.
5. Niche Market E-Commerce
Produk-produk khusus yang tidak banyak tersedia di pasaran, misal catering vegan, mainan untuk berkebutuhan khusus, alat musik, pelengkapan gaming / koleksi atau aksesoris korea sampai fashion untuk segmen khusus.
6. Digital Products and Courses
Menjual produk digital seperti e-book, template desain, challenge diet, tantangan produktivitas atau kursus online.
7. Social Commerce through Communities
Membuat komunitas yang kuat di media sosial atau platform khusus seperti grup Facebook, forum, atau grup chat tentang tema spesifik : memancing, memanah, diabetes (kesehatan), investasi, crypto ataupun fashion tertentu.
8. Second-Hand and Upcycled Goods
Menjual barang bekas yang masih bagus atau refurbished. Misal pakaian, furnitur bekas, mainan, buku, jam, koin, barang antik.
9. Health and Wellness Products
Menawarkan produk yang mendukung gaya hidup sehat, termasuk suplemen, alat fitness, atau produk kebugaran lainnya. Tren kesehatan dan kesejahteraan pribadi diprediksi akan terus berkembang.
Alat olahraga rumahan, suplemen alami, peralatan meditasi.
.
Ada ide lagi?
Gabung dalam percakapan