Cara Menjadi Sukses Dari 0

Ini adalah resume dari video tentang pentingnya fokus dan dedikasi untuk seseorang yang ingin mencapai suatu tujuan dalam hidupnya.

Apa memang ada orang yang tidak punya tujuan?

Ternyata ada.

Bahkan banyak.

Atau mungkin tepatnya tidak benar-benar menyadari akan tujuan hidupnya.

Kalau kamu sudah berani menetapkan tujuan hidupmu.

Selamat!

Kamu adalah orang spesial.

.

Buat orang yang spesial, pasti sudah menyadari pentingnya untuk pribadi yang proactive. Bukan reactive.

Proactive itu sederhananya :

1. sadar, mindful 

2. bertanggung jawab

3. mengenal mana yang ada dalam kendali, mana di luar kendali

.

Sedangkan reaktif itu sederhananya :

1. merasa menjadi korban

2. suka cari alasan, cari pembenaran. (blame, execuse, denial)

.

Sekarang kita coba gali, bagaimana bisa sukses dari 0 itu?

1. Understanding Your Current State

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Kita mengganggap 0 itu bukanlah tanpa modal tanpa skill.

0 itu adalah saat ini.

Kenali diri kita saat ini, apa pengalaman hidup yang sudah kita lalui, apa keberhasilan yang pernah didapatkan, apa tantangan yang pernah dihadapi. 

Lalu kembali dan fokus pada hari ini. Hari ini. Mulai kembali dengan semua sumber daya yang dimiliki untuk menuju tujuan.

.

2. The Definition of Success and Wealth

Berkabut.

istilah "Menjadi Sukses" itu tidak (belum) jelas. tidak nyata.

Buatlah sebuah arti yang dapat dilihat, dapat dibayangkan dengan jelas oleh panca indera (mata, telinga, raba, cium, ...)

Sama juga kaya.

Apakah kaya itu artinya banyak uang?

Apakah benar, banyak uang itu kaya?

Ternyata belum tentu.

Tapi dalam kategori financial, kita bisa menggunakan istilah "sejahtera" atau wealth yang maknanya kita memiliki suatu asset yang dapat menghasilkan uang yang kita perlukan walau kita tidak bekerja secara aktif.

Kalau secara filsafat jawa ada istilah "minyak pancet". Kalau istilah favorit gen Z sekarang dikenal dengan "financial freedom".

.

3. The Role of Money

Apa uang itu? Apa fungsi uang itu?

Secara sederhana saya sepakat bahwa uang itu adalah alat untuk mencapai tujuan.

Dengan uang, kita bisa memiliki kebebasan memilih jalan hidup untuk mencapai tujuan. 

Lalu dari mana datangnya uang?

Dari nilai diri. Dari seberapa besar kebermanfaatan kita. Semakin besar kemampuan kita menyelesaikan suatu masalah, maka semakin besar potensi kita mendapatkan uang.

.

4. Wealth vs. Richness (sejahtera vs kaya)

Perbedaan dari kaya (punya uang banyak) dan sejahtera (memiliki sustainable income-generating assets) itu nyata. Banyak orang mengejar uang saja, tanpa memahami tujuan untuk meraih kesejahteraan bisa berujung pada kekecewaan. 

.

5. Mindset and Long-Term Thinking

Fokus pada hasil atau fokus pada proses.

Kita perlu belajar untuk memiliki mindset jangka panjang. Dunia saat ini terjebak pada mindset instant.

Hindari jebakan tawaran cepat kaya, jaga kewarasan, ingat "wealth accumulation is a gradual process". 

Dengan hal kecil yang dilakukan terus menerus, secara jangka panjang akan memberikan hasil yang berdampak luar biasa. Pelajari konsep "1% improvement every day".

.

6. Bangunlah expertise di bidang yang spesifik.

Carilah passion dan hal yang potensial di masa depan, sehingga pengetahuan dan skill yang kita miliki tidak mudah untuk digantikan. Lakukan riset, senangi, tambah ilmu dan networking, temukan kebutuhan pasarnya. 

.

7. Leverage. Faktor Kali!

Sumber daya yang kita itu terbatas. Kita perlu orang lain dan sumber lain untuk menjadi daya ungkit. Leveraging time, labor, capital, dan media. 

- Mulai delegasikan hal-hal yang tidak penting dan tidak urgent

- Carilah investor untuk mengembangkan bisnis dan bagi hasil (bagi resiko)

- Gunakan social media, tambahkan kekuatan iklan ataupun influencer untuk memperluas audience.

.

8. Networking and Integrity

Bangunlah karakter diri yang proaktif dan bertanggung jawab.

Bangun circle yang intelligent, energetic, dan berisi orang-orang yang berintegritas tinggi untuk pengembangan dirinya dan kesuksesan hidupnya. Selalu buat lingkungan kerja dan hidup kita dalam influence yang positif.

.



9. Accountability and Ownership

Pinsipnya adalah mengajarkan kita untuk bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan dan memiliki peran dalam kesuksesan atau kegagalan (lesson learn). 

Kita perlu untuk terus meningkatkan kinerja diri, menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Hari ini kita ada di negara atau lingkungan yang memiliki accountability rendah. Itulah tantangan nyata yang harus dihadapi dan tidak terjebak dalam pola "victim"

- tidak tepat waktu

- tidak menepati janji, beralasan.

- berbohong untuk menyenangkan pihak lain

- menyalahkan orang lain, pemerintah, pejabat

.

10. Iterative Process

Lakukan kaizen atau continuous improvement.

Buat goal, buat plan, dan buat evaluasinya.

Carilah orang yang dapat dipercaya sebagai rekan akuntabilitas, atau coach yang bisa kita terima untuk memberikan support dan effort untuk membantu kita mencapai hasil yang kita inginkan.

.

.

.

Catat : By focusing on problem-solving, acquiring specific knowledge, leveraging resources, and surrounding oneself with the right influences, anyone can work towards financial independence and success.

Simple man, High Attitude