Hitungan Passive Income 2025

Materi ini terinspirasi dari video "Passive Income Melalui Saham" oleh Eros Perwita

Seperti bahasan sebelumnya, kita cukup sering bahas tentang financial freedom ataupun FIRE.

Yuk kita evaluasi lagi perjalanannya dan persiapan menghadapi 2025

Mengapa Memilih Saham?

Sederhananya adalah saham bisa memberikan return yang cukup tinggi dibanding asset lainnya. Selain itu saham juga bisa menghasilkan arus kas dari dividen perusahaan selain capital gain. Sebenarnya mirip dengan property, tapi kelebihannya adalah liquid / mudah dijual. 


Beberapa alternatif untuk bisa mendapatkan passive income di Indonesia :

  • Deposito: Umumnya menghasilkan sekitar 3-3,5%, lebih rendah dibandingkan suku bunga Bank Indonesia yang mencapai 6,25%.
  • Obligasi (ORI): Menawarkan hasil yang lebih tinggi dari inflasi dan deposito, sehingga menarik.
  • Pasar Saham (IHSG):  Kinerja dapat berfluktuasi, dengan hasil historis sekitar 186% dari 2010 hingga 2023.


Berapa targetnya? 

Kenaikan portofolio IHSG +5% atau IHSG +10% dianggap masih realistis

.

Dari pengalaman Eros, katakan dia memerlukan biaya hidup senilai 200jt per tahun, bagaimana bisa ditutup dari investasinya di saham.

.

Maka bisa dibuat simulasi :

Nilai asset : 1 M

Return per tahun 20%

maka bisa mendapatkan income 200jt / tahun

.

Sehingga jelas, dalam prosesnya kita perlu :

  1. Tentukan Modal Investasi: Hitung berapa banyak yang perlu diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan tahunan yang diinginkan.
  2. Fokus pada Hasil: Targetkan hasil tahunan yang konsisten melebihi inflasi.
  3. Evaluasi Portofolio: Dari pengalaman Eros dari 2020 hingga 2023, pertumbuhan pertahun bisa mendapatkan return 19% sd 34%.

Tambahan sudut pandang lain adalah :

1. Bagaimana menemukan asset yang kemurahan, sehingga bisa dijual mahal. Maka ini fokus pada capital gain-nya

2. Bagaimana menemukan asset yang memberikan dividen rutin. Disini kita bisa lebih ekspentasi untuk menghasilkan cashflow yang didapat dibandingkan kenaikan harganya.

.

Untuk melakukannya kita bisa menggunakan screener di stockbit sehingga mempercepat pemilihan perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang kita mau.

Misalkan di tanggal 14 September ini saya mendapatkan :

- saham murah berdasarkan PER dan PBV-nya :

ADMR
ASII
BRPT
CPIN

- saham bagus berdasarkan dividen-nya :

ADRO
PTBA
DMAS
HEXA
ITMG


Silahkan saja dikombinasikan dari hal-hal diatas, idealnya juga dipisahkan agar mudah memonitor asset investasinya. 


Simple man, High Attitude