Investasi tidak bikin kaya.... (kalau modal kecil)

Tulisan ini mungking masuk kategori #sadbuttrue

.

Tapi setelah saya menyelami dunia investasi cukup lama, barulah kini makin tersadar dan terang benderang, kalau untuk menjadi kaya lewat investasi itu ada jalur yang harus dilewati terlebih dahulu.

Sama seperti bisnis.

.

Di actioncoach misalnya menggambarkan entrepreur : https://actioncoachwi.com/

.

Kita coba menggambarkan investor level apa saja :


1. Saver (Penabung)

Pada tahap awal, seseorang biasanya memulai dengan menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk ditabung. Penekanan di sini adalah pada mengumpulkan modal awal dan membangun kebiasaan menabung. Investasi mungkin belum dilakukan, atau terbatas pada instrumen sederhana seperti rekening tabungan atau deposito berjangka.

Fokus: Membangun dana darurat dan disiplin keuangan.

Tujuan: Mengumpulkan modal yang bisa digunakan untuk investasi.

.

2. Basic Investor (Investor Dasar)

Setelah memiliki modal awal, individu mulai berinvestasi dalam instrumen sederhana seperti reksa dana, obligasi, atau saham blue-chip. Pengetahuan tentang investasi mungkin masih terbatas, dan investasi dilakukan secara pasif atau berdasarkan rekomendasi pihak lain.

Fokus: Memulai investasi yang aman dengan risiko rendah hingga sedang.

Tujuan: Mempelajari dasar-dasar investasi dan membangun portofolio awal.

.

3. Growth Investor (Investor Pertumbuhan)

Pada tahap ini, seseorang mulai lebih serius mempelajari pasar dan investasi. Mereka mungkin diversifikasi portofolio dengan menambahkan saham pertumbuhan, properti, atau aset lain yang menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi, namun dengan risiko yang juga lebih tinggi.

Fokus: Mencari pertumbuhan kekayaan melalui aset berisiko lebih tinggi.

Tujuan: Memperluas portofolio investasi untuk meningkatkan imbal hasil jangka panjang.

.

4. Active Investor (Investor Aktif)

Di sini, individu mulai lebih terlibat secara aktif dalam keputusan investasinya. Mereka mungkin mulai melakukan perdagangan saham, berinvestasi dalam startup, atau berpartisipasi dalam proyek properti. Investor pada tahap ini sering mengambil keputusan investasi berdasarkan riset mereka sendiri dan lebih memahami manajemen risiko.

Fokus: Mengoptimalkan keuntungan dengan strategi aktif.

Tujuan: Menciptakan keuntungan yang lebih besar melalui investasi aktif dan diversifikasi yang lebih luas.

.

5. Strategic Investor (Investor Strategis)

Pada tahap ini, investor memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai kelas aset dan menggunakan strategi yang terukur dan terencana. Mereka mungkin memiliki investasi yang terdiversifikasi secara global dan memanfaatkan teknologi atau penasihat untuk mengelola portofolio. Investasi dilakukan dengan mempertimbangkan siklus pasar, manajemen risiko, serta tujuan keuangan jangka panjang.

Fokus: Memaksimalkan keuntungan sambil meminimalkan risiko melalui strategi yang disesuaikan.

Tujuan: Memperkuat portofolio dengan aset yang sesuai dengan tujuan jangka panjang.

.

6. Wealth Builder (Pembuat Kekayaan)

Investor di tahap ini mulai menghasilkan pendapatan yang signifikan dari investasi. Mereka mungkin memiliki beberapa sumber pendapatan pasif dari properti, dividen, atau keuntungan modal. Di sini, investasi tidak hanya fokus pada pertumbuhan, tetapi juga stabilitas dan perlindungan kekayaan.

Fokus: Menyeimbangkan pertumbuhan kekayaan dengan perlindungan aset.

Tujuan: Membuat kekayaan berkelanjutan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup.

.

7. Financially Independent (Merdeka Finansial)

Investor mencapai kebebasan finansial, di mana pendapatan pasif dari investasi mereka cukup untuk menutupi kebutuhan hidup tanpa harus bekerja. Pada tahap ini, mereka dapat menikmati kekayaan yang dihasilkan dan mungkin mulai berfokus pada filantropi atau mentoring generasi berikutnya.

Fokus: Mempertahankan pendapatan pasif yang stabil dan berkelanjutan.

Tujuan: Mengelola dan mempertahankan kekayaan untuk generasi berikutnya, serta mencapai tujuan pribadi seperti filantropi.

.

8. Legacy Investor (Investor Warisan)

Tahap tertinggi ini adalah di mana seorang investor telah mencapai akumulasi kekayaan yang cukup besar dan berfokus pada perencanaan warisan. Mereka memikirkan bagaimana kekayaan ini akan diwariskan ke generasi berikutnya atau digunakan untuk tujuan yang lebih besar, seperti filantropi dan kontribusi sosial. Investasi mereka dirancang untuk bertahan lama dan tetap menguntungkan, bahkan setelah mereka tidak lagi aktif mengelolanya.

Fokus: Membangun warisan yang berkelanjutan melalui investasi yang cermat dan terencana.

Tujuan: Menggunakan kekayaan untuk kebaikan yang lebih besar, baik untuk keluarga maupun masyarakat.  

.

Nah sekarang kita ada di posisi mana?

Ini ada tabel perkiraan melihat berapa besar kelolaan kita sehingga bisa melihat posisi kita dimana :

.

Misal saat ini alokasi investasi kita masih kecil, sebaiknya fokus dulu untuk meningkatkan income sehingga dapat menabung lebih banyak, dan memperbesar alokasi untuk di investasi.

Jika kita mulai mengelola dana diatas 1 M, barulah masuk menjadi active investor, karena hasil dari investasi, seharusnya sudah cukup untuk biaya hidup bulanan.

Contoh :

kita mengelola asset 1 M, dengan return 15%, kita sudah bisa mendapatkan hasil 150jt per tahun, atau paling tidak bisa membiayai kebutuhan hidup 10 jt per bulan.

.

Ada ide lain?

Sila komen....


Simple man, High Attitude