Solusi Kaum Mendang-Mending

Beberapa media saat ini banyak yang menceritakan fenomena jatuhnya kelas menengah. Jatuh itu maksudnya kesejahteraan secara ekonomi menurun. Karena income cenderung turun, sedangkan pengeluaran cenderung naik.


Beberapa data dan fakta banyak tunjukkan misalnya nilai tabungan masyarakat di bank cenderung menurun. Pola ini diakibatkan karena mereka menggunakan dana tabungan untuk konsumsinya.

Lalu bagaimana solusinya?

Kita coba lihat dari sudut pandang kelas menengah yang terutama berprofesi sebagai pengusaha :


1. Lakukan Efisiensi Operasional dan Manajemen Internal

  • Optimalkan penggunaan teknologi (software accounting, inventory management) untuk efisiensi proses bisnis dan meningkatkan akurasi keputusan bisnis.
  • Negosiasi ulang dengan supplier untuk mendapatkan harga terbaik atau perpanjangan jatuh tempo pembayaran.
  • Kurangi produk atau layanan yang tidak menguntungkan atau berfokus pada produk dengan margin tinggi.
  • Terapkan analisis ABC untuk melihat produk atau pelanggan yang paling memberikan kontribusi terhadap profit. Prioritas saja kategori A.
  • Pertimbangkan outsourcing untuk fungsi yang bisa dikelola pihak ketiga lebih efisien (misal, payroll atau digital marketing).

2. Agresif dalam Pemasaran dan Penjualan

  • Lakukan kampanye digital marketing yang fokus pada segmen pasar spesifik, misalnya melalui iklan media sosial.
  • Tawarkan bundling produk yang memberikan nilai lebih bagi pelanggan setia.
  • Upsell dan cross selling
  • Gandeng influencer lokal atau partner untuk kolaborasi yang memperluas jangkauan pasar.
  • Membuat program salprom / kolaborasi dengan brand lain
  • Adakan promo khusus untuk pelanggan setia agar tetap loyal, misalnya dengan program member atau voucher belanja. Memberikan diskon untuk pembayaran cash.
  • Luncurkan produk limited edition untuk menciptakan urgensi dan menarik perhatian pasar.


3. Diversifikasi Pendapatan dan Peluang Baru

  • Ciptakan produk digital (e-book, kursus online) yang bisa menjadi sumber pendapatan pasif.
  • Jual produk melalui marketplace yang memiliki audiens besar seperti Tokopedia atau Shopee.
  • Buat program afiliasi atau dropshipping dengan produk-produk yang relevan dengan bisnis inti.
  • Investasikan waktu di platform freelance seperti Fiverr atau Upwork untuk menawarkan keterampilan atau jasa yang dimiliki.
  • Sewakan properti atau aset yang dimiliki, misalnya mobil melalui layanan ride-sharing.
  • Cari partner, bikin bisnis / peluang baru

4. Strategi Jangka Panjang

  • Lakukan evaluasi tahunan untuk menentukan produk atau layanan yang perlu ditingkatkan.
  • Investasi pada pelatihan karyawan agar lebih efisien dan terampil dalam operasional sehari-hari.
  • Bangun budaya kerja yang lebih adaptif terhadap perubahan pasar dengan agile management.
  • Mulai proyek inovasi untuk produk baru yang berpotensi menjadi tren di masa depan.
  • Analisa data pelanggan untuk mempersonalisasi penawaran, meningkatkan kepuasan, dan mendorong loyalitas.
  • Membangun komunitas pelanggan


.

Lalu bagaimana solusi untuk keuangan pribadi dan keluarga?


Penguatan Ketahanan Ekonomi Keluarga 

  • Bangun komunitas lokal untuk berbagi hasil panen atau barter produk antar tetangga.
  • Kembangkan urban farming misal dengan hidroponik dan ternak ayam petelur untuk menambah variasi hasil panen.
  • Buat grup diskusi lokal tentang pengolahan bahan pangan rumahan (misalnya pembuatan kompos, magot, makanan fermentasi).
  • Kerjasama dengan tetangga atau teman untuk ternak bersama dan berbagi hasil.
  • Ikut serta dalam pasar lokal untuk menjual produk-produk hasil kebun atau ternak kecil-kecilan.


Meningkatkan Financial Literacy

  • Membuat Anggaran : cara ini akan membantu  mengontrol pengeluaran dan memahami dari mana uang mereka berasal serta kemana perginya. Jadi bijaksana dalam pengeluaran.
  • Menabung dan Berinvestasi : walau sedikit, latih terus untuk berinvestasi untuk pertumbuhan finansial jangka panjang.
  • Memprioritaskan Kebutuhan Dasar : fokus pada kebutuhan dasar dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu agar bisa bertahan dalam situasi ekonomi sulit.

.
.
.

Atau memilih untuk silent mode.

Survival mode?

Silahkan curhatin di komen...




Simple man, High Attitude