Envy Trap. Jebakan Psikologi Dalam Investasi....

Bro, mclaren lo warna apa?

Warna rumah lo sekarang udah cat apa?

Eh udah indomaret keberapa yang diakuisi tahun ini?

Minggu depan lo mau cruise kemana?

.

Sering banget kita lihat social media kita penuh dengan pamer. Ya, karena itu memang cara paling mudah untuk mendapatkan audience....

Apa kamu sampai beneran nyicil mclaren cuma buat buktiin gak kalah saing?

Ingat, investasi itu maraton, bukan balapan sama tetangga!


Kenali Envy Trap.

The Envy Trap adalah salah satu konsep yang dikenalkan Morgan Housel dalam The Psychology of Money. Intinya, bagaimana perasaan iri terhadap keberhasilan orang lain dapat memicu keputusan keuangan yang buruk. 

Ketika kita melihat orang lain sukses, pamer di social media - entah itu memiliki rumah besar, mobil mewah, atau portofolio ijo royo-royo, muncul dorongan kuat untuk mengejar apa yang mereka miliki, meskipun hal itu tidak relevan dengan situasi keuangan kita.

.


Bahaya dari The Envy Trap adalah kita lupa untuk sekedar memuaskan ego dan mencari validitas dari luar saja. Kita perlu kenali faktor-faktor pribadi seperti toleransi risiko, tujuan keuangan, dan sumber daya yang dimiliki. Kalau salah, bisa berakibat fatal. Pinjol, mental health, dll.....

.

Untuk keluar dari jebakan iri hati ini, penting bagi kita untuk fokus pada tujuan finansial yang sesuai dengan kebutuhan pribadi. Alih-alih berfokus pada pencapaian orang lain, kita perlu mengembangkan strategi yang berlandaskan pada analisis keuangan kita sendiri. .

.

Ingat, dalam dunia keuangan, yang penting bukanlah siapa yang lebih cepat sukses, tetapi siapa yang bisa bertahan dalam jangka panjang. 

.

Ini ada tips yang perlu kamu coba :

Mindful Scrolling

Batasi waktu di media sosial. Alihkan energi dari "membandingkan diri" ke "menginspirasi diri". Gunakan media sosial untuk belajar sesuatu yang produktif, bukan untuk melihat siapa yang punya barang paling mahal.


Jadikan Inspirasi, Bukan Kompetisi

Setiap kali kamu merasa iri, ubah pola pikir: jadikan itu sebagai bahan inspirasi, bukan kompetisi. Tanyakan pada dirimu, "Apa yang bisa aku pelajari dari mereka?" alih-alih merasa kalah.


Bikin “Wishlist Time Capsule”

Tuliskan barang-barang mewah yang kamu inginkan dalam sebuah daftar dan simpan selama setahun. Jika setelah satu tahun kamu masih benar-benar menginginkannya dan bisa membelinya tanpa berutang, berarti itu keputusan yang matang!


Koleksi Pengalaman, Bukan Barang

Alih-alih membeli barang mewah karena iri, fokuslah pada mengumpulkan pengalaman hidup yang berharga, seperti traveling, mengikuti seminar, atau aktivitas yang membuat hidup lebih kaya secara emosional.


Ubah Perbandingan Jadi Uang

Setiap kali kamu merasa iri pada barang yang dimiliki orang lain, hitung berapa harga barang itu, lalu langsung tabung atau investasikan jumlah tersebut. Bayangkan betapa banyak yang bisa terkumpul!


Tantang Diri dengan “Silent Achievements”

Tetapkan target keuangan yang hanya kamu yang tahu. Saat orang lain pamer barang baru, kamu bisa merasa bangga diam-diam karena tabunganmu bertambah atau utangmu lunas.


Daily Gratitude Check

Setiap hari, tuliskan 3 hal yang kamu syukuri tentang hidupmu. Membiasakan diri dengan rasa syukur bisa mengurangi dorongan untuk membandingkan diri dengan orang lain, dan membuatmu lebih puas dengan apa yang kamu miliki.


Dengan cara ini, kamu bisa tetap fokus pada tujuanmu sendiri tanpa terganggu oleh kesuksesan orang lain.

Simple man, High Attitude