12 Prinsip Mengelola Uang : Bangkrut ke Financial Freedom

Ini konsep yang ditawarkan Mark Moss, dan mungkin bisa bermanfaat buat saya, atau temen-temen yang membaca dan punya goal untuk meraih Kebebasan Finansial.


Ingatlah, uang itu adalah energi.

Pengeluaran kita kecil atau besar tidak akan sia-sia.

Kita perlu terus mengasah melepaskan kemelekatan, sehingga dalam proses meraih kekayaan, kehilangan, dan memulai dari nol itu siklus yang biasa. 


Prinsip #1: Pekerjaan adalah Sebuah Kebajikan (Mulia) 

Kita perlu mencintai dan mengganggap bekerja itu setara dengan ibadah. Bukan karena terpaksa, tapi karena memandang pekerjaan sebagai anugerah dari Allah. Ketika kita melayani orang lain dengan keahlian kita, uang akan datang sebagai hasil sampingan. Tak perlu mengejarnya.


Prinsip #2: Kekayaan adalah Anugerah

Latih pikiran kita yang menganggap mencari uang itu egois atau jahat. Kemampuan kita menghasilkan kekayaan adalah karunia yang harus dikelola dengan bijak. 

Pengalaman MarkMoss dia cepat menghasilkan uang dan lebih cepat lagi menghabiskannya. Akhirnya, setelah bangkrut, belajar: kekayaan bukan untuk dinikmati sendiri, tapi untuk dikelola dan digunakan membantu orang lain (keluarga,lingkungan, sosial, dll). Saat pola pikir ini berubah, kekayaan-nya melejit. 


Prinsip #3: Kejar Keunggulan, Bukan Sekadar Rata-Rata

Orang terkaya di industri apa pun bukanlah yang termurah, melainkan yang terbaik. Jangan takut mematok harga premium asalkan kualitas kerja Anda luar biasa. Investasi dalam pengembangan diri—kursus, podcast, atau pelatihan—adalah kunci untuk keluar dari hasil yang biasa-biasa saja.


Prinsip #4: Keluarga adalah Prioritas Utama

Tanggung jawab utama setiap orang adalah memastikan keluarga bisa berkembang, bukan sekadar hidup / survive. Rencanakan keuangan yang kuat, aliran cashflow yang stabil, dan kekayaan yang dibangun secara strategis sehingga memberikan pilihan (pendidikan, karir, dll), keamanan, dan kesempatan.


Prinsip #5: Disiplin Finansial adalah Pondasi

Masa kini krisis financial akan cepat menyebar. Pasar bergerak naik turun dengan cepat. Yang menyelamatkan adalah disiplin:

  • Mencatat keuangan secara detail.
  • Hidup sederhana dengan mengatur pengeluaran di bawah pemasukan.
  • Membangun multiple income.
  • Merencanakan masa depan ketika situasi baik dan krisis.
  • Kekayaan sejati dibangun dengan mengelola asset, bukan sekadar menabung.


Prinsip #6: Utang Bisa Jadi Senjata

Utang tidak selalu buruk. Baik jika digunakan untuk membangun aset (misalnya properti atau bisnis). 

Tapi jika hanya untuk konsumsi, itu bencana yang berbahaya. 

Pelajari cara memanfaatkannya dengan cerdas.


Prinsip #7: Investasi untuk Pertumbuhan, Bukan Judi

Menabung tak akan membuat Anda kaya. 

Kita perlu berinvestasi. 

Carilah ilmu, mentor, dan komunitas yang bagus dan berbayar.

Pilihlah investasi yang tumbuh: kursus, properti, emas, bitcoin, atau bisnis.



Prinsip #8: Kelola Kekayaan secara Aktif

Tidak ada investasi yang benar-benar pasif. Semua penghasilan butuh waktu dan usaha. Pelajari berbagai investasi, pahami industrinya, dan pantau kinerjanya. 

Jangan hanya mengandalkan "passive income" seperti surat utang berbunga 4-5%.


Prinsip #9: Kekayaan Untuk Yang Bisa Di Wariskan 

Warisan bukanlah hal buruk selama disertai pendidikan yang baik. Bangun aset jangka panjang (bisnis, properti, bitcoin) dan mengatur dana "trust" keluarga untuk memastikan kekayaan bisa diwariskan secara legal dan bertanggung jawab.


Prinsip #10: Aset Berwujud adalah Kunci

Jangan terjebak menjual aset berharga untuk uang kertas (fiat) yang nilainya tergerus inflasi. 

Alihkan uang fiat ke aset seperti Bitcoin, emas, properti, atau bisnis keluarga yang nilainya tumbuh dan bisa diwariskan.


Prinsip #11: Berbagi Membuka Pintu Rezeki

Tidak perlu dijelaskan.

Jika kita beragama dan memiliki rasa kemanusiaan, pasti kita ingin selalu berbagi, dan meyakini kekayaan kita akan terus bertambah.


Prinsip #12: Bertanggung Jawab atas Keputusan Yang Diambil

Sukses atau gagal itu outcome.

Kadang malah kita belajar jika gagal, dan sombong ketika sukses.

Sehingga apapun itu, tetaplah rendah hati dan terbuka untuk belajar. Bisnis, microekonomi, macroekonomi, dan sebagainya. 

Tidak ada yang akan menyelamatkan Anda. 

Maka siapkan dana darurat, hindari bergantung pada pemerintah, dan siapkan diri untuk ketidakpastian.

.

Coba renungkan 12 hal diatas untuk mencapai tujuan financial yang kita inginkan masing-masing. 


Kuncinya bukan hanya bekerja keras, tapi bekerja cerdas, disiplin, dan punya pola pikir jangka panjang. 

Pelan-pelan saja. mulail dengan satu prinsip, terapkan konsisten, dan rasakan perubahan.

Kekayaan sejati bukan sekadar angka di buku tabungan, tapi kebebasan untuk memilih hidup yang bermakna —untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain.


.

terima kasih.

yuk diskusi di komunitas IKIGAI produktif di whatsapp :

https://chat.whatsapp.com/G6pis5PQQkrDcmQ29vZBNy 

Simple man, High Attitude